BSIP Sulawesi Tengah Hadiri FGD Penguatan Pembelajaran MBKM Agribisnis Untad
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, maka Universitas Tadulako, dalam hal ini Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian melaksanakan pertemuan dengan para mitra yang selama ini telah bekerjasama. Pertemuan tersebut berupa Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Inovasi dan Relevansi Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam rangka Implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) Program Studi Agribisnis Tahun 2024 yang berlangsung di Hotel Parama Su Palu (Senin/22 Juli 2024). BSIP Sulawesi Tengah sebagai salah satu mitra Universitas Tadulako tersebut turut hadir, yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian (Syamsyiah Gafur, SP., MSi.).
Dekan Fakultas Pertanian yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik (Dr. Muh. Hibban Toana) yang membuka kegiatan ini menyambut baik atas kegiatan yang dilaksanakan yang bertujuan untuk mencapai target IKU penilaian kinerja universitas, dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir baik daring maupun luring. Peserta yang hadir selain yang berasal dari lingkup Universitas Tadulako, turut hadir pula para mitra Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, seperti BSIP Sulawesi Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah, perguruan tinggi di Palu dan para pelaku usaha. Ketua panitia FGD (Dr. Ali Akrab, SP., MSi.) melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan outcome pembelajaran dunia industri dan dunia usaha. Sejalan dengan itu Ketua Prodi Agribisnis Untad (Dr. Alimuddin Laapo, SP., MSi.) dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan semua program, termasuk program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) mempunyai kelebihan dan kekurangan, adapun capaian yang diinginkan adalah profil lulusan itu sendiri, baik sebagai manajer profesional, wirausaha, analis kebijakan, ataupun sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat. Dalam sesi diskusi diperoleh informasi bahwa pihak universitas perlu melakukan komunikasi yang intens kepada pihak mitra, sebelum memulai program MBKM, sehingga terjadi kesepakatan dan kesepahaman tentang tujuan, target dan cara mencapainya sebagaimana yang diharapkan. Untuk BSIP Sulawesi Tengah sendiri pelaksanaan MBKM diharapkan dapat memunculkan profil lulusan sebagai analis kebijakan, dengan mengingat tugas pokok dan fungsi dari BSIP Sulawesi Tengah yakni penerapan dan diseminasi standar instrumen pertanian. (jayalah Pertanian Indonesia).